Rabu, 16 Maret 2011

Pengaturan Makanan Bagi Penderita Jantung Koroner


Pengaturan makanan bagi orang sakit bukanlah merupakan tindakan yang berdiri sendiri dan terpisah dari tindakan perawatan dan pengobatan, ketiganya merupakan satu kesatuan dalam proses penyembuhan penyakit. Oleh karena itu, tanggung jawab pengaturan makanan bagi orang sakit bukanlah semata-mata tanggung jawab ahli gizi, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama dari ketiga unsur yang berperan dalam proses penyembuhan penyakit, yaitu dokter, perawat dan ahli gizi.

Sebagaimana halnya dengan obat, penggunaan makanan untuk penyembuhan penyakit pun harus sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dokter yang mengobatinya. Akan tetapi berbeda dengan obat, pemberian makanan bukanlah semata-mata sebagai alat penyembuh. Lebih dari itu, makanan masih mempunyai fungsi lain yaitu memberikan rasa kenyang, rasa puas dan nyaman, rasa diperhatikan, dan sebagainya, yang pada pemberian obat jarang dipertimbangkan.

Bertambahnya berat badan dan tinggi badan dengan wajar, maka dapat diperkirakan bahwa konsumsi makanan seseorang seimbang dengan energi yang dikeluarkan. Jika aktifitas fisik kurang, sedangkan konsumsi makanan terus meningkatkan, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kelebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat dan lemak dapat menimbulan penyumbatan pembuluh darah dan berbegai penyakit, seperti jantung.

Pedoman gizi yang dianjurkan utk menurunkan risiko terserang penyakit jantung koroner adalah :

Konsumsi lemak sedang, < 30% dari total asupan kalori yang terdiri dari
  • Lemak jenuh < 10%
  • Lemak tidak jenuh ganda > 10%
  • Sisanya lemak tidak jenuh tunggal sebesar 10 – 15%

Karbohidrat 50 – 60% dari total asupan kalori
  • Protein sebanyak 10 – 20% (cukup) dari total asupan kalori.
  • Karbohidrat sebanyak 50-60% (sedang) dari total asupan kalori.

1. Makanan yang dianjurkan
  • Sumber asam folat : sari jeruk, kacang merah, brokoli, dan bayam.
  • Sumber vitamin B6 : pisang, advokad, daging ayam tanpa lemak, beras merah, dan sejenis gandum.
  • Sumber beta karoten : wortel dan sayuran hijau
  • Sumber vitamin E : minyak sayur dan kacang-kacangan.
  • Sumber asam lemak omega-3 : tuna, makerel, sarden, dan lemusu.
  • Sumber lycopene : tomat terutama yang masak
  • Sumber flavonoid : anggur, apel, bawang, dan teh.
  • Makanan yang tinggi serat: sayuran dan kacang-kacangan.

2. Makanan yang perlu diperhatikan
  • Makanlah paling sedikit 5 porsi (± 300 g) buah-buahan dan sayuran, 6 porsi (± 300 g) biji padi-padian, dan 2 porsi (500 ml) produk susu non fat atau low fat
  • Konsumsi kolesterol dalam sehari kurang dari 300 mg.
  • Konsumsi garam diusahakan di bawah 2.400 mg.
  • Konsumsi serat 20–35 g.

3. Yang harus dikurangi
  • Daging berlemak.
  • Telur, susu, penuh, jeroan, dan makanan tinggi kolesterol.
  • Lemak jenuh.

4. Yang harus dihindari
  • Konsumsi alkohol berlebih.
  • Merokok.
  • Makanan bergaram tinggi (jika menderita tekanan darah tinggi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar